Dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin karya Sayyid Abdurrahman bin Muhammad
al-hadramy menyatakan bahwa ada tujuh hal yang dimakruhkan dalam
shalat. Artinya ketujuh hal itu bila dilakukan tidak sampai
mengakibatkan batalnya shalat, tetapi lebih baik dihindari karena
dianggap tidak sopan.
Ketujuh hal tersebut dikumpulkan dalam sebuah nadham yang berbunyi:
أخى تجنب فى صلاتك سبعة * نعاسا حكاكا والتثاؤب والعبث
ووسوسة كذا الرعاف التفاتة * على تركها قد حرض المصطفى وحث
Saudara
hindarilah tujuh hal dalam shalat, mengantuk, menggaruk-garuk, menguap,
iseng, ragu hati, mengupil, dan bertolah-toleh. Semua itu selalu
ditinggalkan oleh Rasulullah saw.
Ketujuh hal tersebut memang
tidak membatalkan shalat, tetapi dianggap tidak pantas dilakukan ketika
shalat. Mengantuk jelas berbahaya, membahayakan diri sendiri dan juga
orang lain. Karena dikhawatirkan akan terucap do’a mohon
balak-kerusakan. Menguap, menggauk, mengupil, tolah-toleh, dan berbuat
iseng, semua menunjukkan ketidak seriusan bahkan mengarah pada
penghinaan lawan pihak yang diajak komunikasi.
Sungguh hal ini
akan menjauhkan seseorang pada kekhusyukan shalat. Apalagi jika masih
ada keragu-raguan dalam hati, entah ragu tentang bilangan raka’at, atau
ragu batalnya wudhu, atau ragu tentang makanan yang masih tertinggal di
meja, ragu tentang keamanan motor yang diparkir di depan masjid dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar